Madu telah dikenal sejak 10.000 tahun yang lalu. Ini
dibuktikan dengan ditemukannya sebuah lukisan kuno di dalam sebuah gua
yang ada di Valencia, Spanyol. Dalam gambar tersebut terlihat dua orang lelaki menggunakan tangga sedang meraih sarang lebah untuk mengambil madu.
Asal Mula Madu
Madu memiliki rasa yang manis dan berbentuk kental seperti sirup.
Madu dihasilkan lebah dengan bahan baku nektar bunga. Nektar adalah
senyawa kompleks yang dihasilkan kelenjar tanaman dalam bentuk larutan
gula.
Proses perubahan nektar menjadi madu dimulai ketika lebah membawa
nektar ke sarangnya. Nektar ini kemudian dicampur dengan air liur dan
dikurangi kadar airnya oleh lebah-lebah pekerja untuk menghindari proses
peragian.
Lebah pekerja mengunyah nektar dengan menambahkan enzim diastase dan invertase, sehingga nektar tersebut menjadi cairan kental berwarna kuning pucat dengan aroma khas madu.
Kandungan Nutrisi Madu
Dalam setiap 100 gr madu terdapat berbagai varian nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh, seperti:
- Energi 294 kalori
- Karbohidrat 9,5 g
- Air 24 g
- Fosfor 16 mg
- Kalsium 5 mg
- Vitamin C 4 mg
Tidak hanya itu, madu juga dilengkapi mineral penting lainnya
seperti, natrium, magnesium, za besi, dan kalium. Meski dibutuhkan dalam
jumlah kecil, kandungan mineral tersebut memiliki peran yang cukup
besar bagi kelangsungan proses metabolisme tubuh.
Manfaat Kesehatan Madu
Selain memiliki kandungan nutrisi yang lengkap, madu juga dapat
memberikan berbagai manfaat kesehatan bagi siapa saja yang
mengonsumsinya. Manfaat kesehatan mengonsumsi madu di antaranya:
Sumber Energi
Atlet Romawi dan Yunani kuno kala itu menggunakan madu sebagai minuman berenergi yang dikonsumsi sebelum dan sesudah pertandingan. Selama ratusan tahun madu telah dikenal sebagai sumber energi terbaik. Kandungan gula pada madu adalah alasan paling logis, mengingat gula adalah sumber energi utama tubuh.
Atlet Romawi dan Yunani kuno kala itu menggunakan madu sebagai minuman berenergi yang dikonsumsi sebelum dan sesudah pertandingan. Selama ratusan tahun madu telah dikenal sebagai sumber energi terbaik. Kandungan gula pada madu adalah alasan paling logis, mengingat gula adalah sumber energi utama tubuh.
Mempercepat Penyembuhan Luka
Madu bekerja sebagai antibiotik alami yang sangggup mengalahkan bakteri mematikan. Madu bersifat asam, sedangkan bakteri tidak dapat berkembang biak dalam kondisi asam. Proses osmosis di dalam madu dapat membasmi bakteri dan menyerap air dari bakteri pada kulit yang luka, seperti halnya spons menyerap air.
Madu bekerja sebagai antibiotik alami yang sangggup mengalahkan bakteri mematikan. Madu bersifat asam, sedangkan bakteri tidak dapat berkembang biak dalam kondisi asam. Proses osmosis di dalam madu dapat membasmi bakteri dan menyerap air dari bakteri pada kulit yang luka, seperti halnya spons menyerap air.
Bahkan, RS Universitas Wisconsin Medical School and Public Health memberikan
terapi madu bagi luka borok yang diderita penderita diabetes. Uji coba
terhadap seorang pasien berusia 79 tahun berhasil menyembuhkan luka pada
jari kakinya. Sang pasien bahkan tidak jadi diamputasi berkat terapi
madu tersebut.
Pengganti Gula
Madu dapat dicampurkan ke dalam minuman ataupun makanan kesukaan Anda. Jika anda suka minum teh, coba ganti gula dengan madu sebagai pemanisnya.
Madu dapat dicampurkan ke dalam minuman ataupun makanan kesukaan Anda. Jika anda suka minum teh, coba ganti gula dengan madu sebagai pemanisnya.
Mencegah Kanker
Kandungan zat karsinogen dalam madu bertindak sebagai anti kanker sehingga dapat mengurangi risiko kanker, terutama bagi Anda yang berisiko tinggi terkena kanker seperti, perokok, pengonsumsi minuman keras, malas berolahraga, dan lainnya.
Kandungan zat karsinogen dalam madu bertindak sebagai anti kanker sehingga dapat mengurangi risiko kanker, terutama bagi Anda yang berisiko tinggi terkena kanker seperti, perokok, pengonsumsi minuman keras, malas berolahraga, dan lainnya.
Membantu Penyerapan Kalsium
Tim peneliti di University of California membuktikan bahwa konsumsi madu dapat meningkatkan antioksidan dalam darah. Bahkan, madu dapat membantu penyerapan kalsium sehingga tubuh dapat menggunakan kalsium lebih optimal, terutama untuk mencegah penyakit keropos tulang (osteoporosis).
Tim peneliti di University of California membuktikan bahwa konsumsi madu dapat meningkatkan antioksidan dalam darah. Bahkan, madu dapat membantu penyerapan kalsium sehingga tubuh dapat menggunakan kalsium lebih optimal, terutama untuk mencegah penyakit keropos tulang (osteoporosis).
Sumber : http://id.she.yahoo.com
0 komentar:
Posting Komentar